Popular Posts
-
TEKNIK SMOCK MODEL GELOMBANG S aya akan cerita sedikit mengenai salah satu teknik smock yaitu model gelombang, jadi bisa dib...
-
SEJARAH Perkembangan Pengaruh Barat pada Masa Kolonial A. Penjajahan Samudra oleh Bangsa Eropa Sejak abad ke-5, bangsa Eropa...
-
Masyarakat Madani Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil so...
-
B agi penyuka makanan yang berbahan dasar ayam, mungkin di zaman sekarang ini agak takut untuk mengkonsumsinya dikarenakan banya...
-
TUGAS PERENCANAAN PEMBELAJARAN SILABUS, RPP, HANDOUT NAMA : RURIN IRAWATI FARADILA KELAS : 1 H NPM : 13.1.01.10.0...
-
Pengertian Tajuk Rencana Tulisan pokok yang ditulis oleh redaksi tentang masalah yang sedang hangat diperbincangkan. ciri-ciri : op...
-
Ini dia nihh berikut penjelasan singkatnya ^_^ : ISTILAH MYOB Myob Accounting ( adalah aplikasi akuntansi yang populer saat ini )...
-
ZAKAT Secara etimologi atau bahasa berarti , kesuburan , tambah besar , penyucian , keberkahan . A tau dapat pula berarti members...
-
A. Kehidupan Awal Manusia Perkembangan bumi dapat diketahui melalui penelitian geologi yaitu penelitian tentang lapisan kulit bumi...
-
PENGERTIAN AKHLAQ Akhlak berasal dari kata اخلاق – خلق Pengertian secara etimologis berarti budi pekerti,watak, perangai,t...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
-
▼
2013
(14)
-
▼
Februari
(14)
- Perbedaan Citra foto dengan Citra Non Foto
- Sudah Sering Aerobik Tapi BB Tetap??
- Ideologi Liberalisme
- Tajuk Rencana
- SNSD KW.. haha ^_^
- Apa Sih MYOB Itu ????
- Pengertian Singkat Mengenai Zakat
- Pengertian Masyarakat Madani
- Pengertian Singkat Mengenai Akhlaq
- Cara Cepat Menghafal Tipe-Tipe Lembaga Sosial dala...
- Tips-Tips Memilih Ayam Segar
- Cara Membuat Bakso Ala Rurin ^_^
- Perkembangan Manusia pada Masa Pra-Sejarah
- Pengaruh Barat pada Masa Kolonial
-
▼
Februari
(14)
Senin, 18 Februari 2013
SEJARAH
Perkembangan Pengaruh Barat pada Masa Kolonial
A. Penjajahan Samudra oleh Bangsa Eropa
Sejak abad ke-5, bangsa Eropa sudah mengenal
rempah-rempah yang berasal dari Indonesia. Pada awalnya, hasil bumi dari
Indonesia dan Wilayah lainnya di Asia sampai ke Eropa melalui sistem perdagangan
berantai. Hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat melalui Laut Tengah
tersebut mengalami kemunduran setelah terjadinya perang salib (1096-1291).
Serta kemunculan kerajaan Turki Usmani yang juga mempersulit perdagangan antara
Eropa dan Asia sehingga mengalami kemunduran. Hal tersebut Menyebabkan
terputusnya perdagangan di laut Tengah dan terputusnya hubungan dagang antara
Asia dan Eropa. Akibatnya bangsa Eropa
kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah dari Indonesia yang mengalami
kelangkaan dan harganya sangat mahal. Selain alasan tersebut,faktor yang
mendorong bangsa Eropa untuk penjelajahan samudra antara lain sebagai berikut :
1.
Bangsa Eropa berkeinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dengan harga
lebih murah.
2. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seperti penemuan
kompas yang dapat memperlancar kegiatan penjelajahan samudra.
3.
Adanya keinginan untuk menyebarkan agama Kristen ke luar benua Eropa.
4. Adanya keinginan untuk membuktikan bahwa bentuk bumi itu bulat seperti yang
dikemukakan oleh Copernicus (1473-1543).
Semangat mencari daerah baru juga didorong oleh semangat 3G(gold,gospel,glory).
Dari segi ekonomi (glory) ambisi mereka terkait upaya mencari untung yang
sebesar-besarnya melalui kegiatan perdagangan, terutama rempah-rempah. Dari
segi agama(gospel), ambisi mereka ke kawasan timur (Nusantara) berkaitan dengan
adanya semangat bangsa-bangsa barat untuk melanjutkan perang salib (perang umat
Islam dan Kristen) dan menyebarkan agama Kristen. Mereka bersemangat
menyebarkan agama Kristen ke daerah-daerah yang baru. Dari segi petualangan dan
kemuliaan (glory) kedatangan orang-orang Eropa ke negara-negara di Timur
berkaitan dengan hobi berpetualang dari tempat yang satu ke tempat yang lain
sebagai wujud mencari kemuliaan, keharuman, atau kejayaan. Jiwa petualang bagi
orang-orang Eropa untuk pergi ketimur juga di dorong oleh dua hal, yakni cerita
Marcopolo tentang kemajuan di dunia timur dan adanya keyakinan bahwa bumi itu
bulat. Kepeloporan melakukan penjelajahan ini di pandang ikut memberikan unsur
kejayaan bagi bangsa-bangsa Barat.
B. Munculnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di
Indonesia
Melalui
penjelajahan samudra, bangsa-bangsa barat berhasil mencapai wilayah Indonesia.
Bangsa Barat pertama yang berhasil mencapai Indonesia adalah bangsa Portugis,
Spanyol, Belanda, dan Inggris. Pada awalnya, kedatangan bangsa-bangsa Eropa di
Indonesia hanya bertujuan untuk berdagang. Selanjutnya, bangsa-bangsa Eropa
tersebut berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia dengan
melakukan praktik monopoli dagang.
1. Kedatangan bangsa Prtugis ke Indonesia
a.
Pada tahun 1498, Portugis berhasil mencapai India
b.
Pada tahun 1511, Portugis berhasil menguasai Malaka
c.
Pada tahun 1512, Alfonso de albuquerque mengirim beberapa buah kapal ke
Maluku
d.
Pada tahun 1522, Prtugis mendirikan benteng Saint John di Ternate
Portugis menuntut imbalan berupa hak monopoli perdagangan
rempah-rempah di Ternate dan memaksa Sultan Ternate untuk menandatangani
perjanjian monopoli perdagangan dengan Portugis. Diantara perjanjian monopoli
tersebut adalah :
1.
Dilarang menjual rempah-rempahnya secara bebas
2.
Portugis menetapkan harga rempah-rempah yang dijual rakyat dengan harga
yang murah.
3.
Bangsa Portugis aktif menyebarkan agama katholik yang dilakukan oleh
Fraciscus xaferius.
2. Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia
a.
Pada tahun 1521, Bangsa Spanyol tergabung dalam kapal ekspedisi
Magelhaens-Del cano yang tiba pertama kali di Tidore
b.
Pada tahun 1529, Spanyol menyelesaikan sengketa di Maluku tersebut,
Portugis dan Spanyol menempuh jalur perundingan yang dilaksanakan di Saragesa
(Spanyol). Isi perjanjian tersebut adalah :
·
Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina.
·
Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di kepulauan Maluku.
·
Spanyol segera meninggalkan Maluku.
3. Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia
a.
Pada tahun 1585, Belanda tidak lagi memberi rempah-rempah dari Lisabon.
b.
Pada tahun 1595, Belanda memulai pelayarannya menuju Nusantara dengan
memakai empat buah kapal dibawah pimpinan Cornelis De Houtman dan De Keyzer.
c.
Pada tahun 1596, Belanda berhasil mendarat di Banten
d.
Pada tahun 1596, Belanda kembali lagi ke Banten untuk mengadakan perjanjian
persahabatan
e.
Pada tahun 1596, Belanda dan Portugis saling berebut pengaruh terhadap
Sultan Banten
f.
Pada tahun 1598, rombongan kapal dari negeri Belanda dengan 8 buah kapal
tiba di Banten
C. Perluasan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di
Indonesia
1.Sejarah
Kelahiran VOC di Indonesia
a.
Pada tahun 1602, VOC berdiri secara resmi di Banten.
c.
Gubernur Jendral Pieter Both, Gubernur Jendral
VOC pertama yang
memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.
2.
Daerah Perluasan Wilayah VOC
a. Pada tahun 1602, daerah Banten
b. Pada tahun 1619, daerah Jayakarta
diubah menjadi Batavia
c. Pada tahun 1641, daerah Malaka
d. Pada tahun 1662, daerah Padang
e. Pada tahun 1667, daerah Makassar
3.Kebijakan
Perdagangan VOC
Pada abad ke-18,VOC mengalihkan
perhatiannya untuk menanam kopi, gula dan teh. Misal, tebu di Batavia, kopi dan
teh di Priangan.
a.
VOC banyak mempergunakan bupati
b.
Memeanfaatkan bangsa Cina untuk memungut pajak
c.
Mengadakan eksploitasi agraris di seluruh Indonesia
4.Kebijakan
Politik
a. Memperluas wilayah taklukan VOC
b. Devide et impera
c. Melaksanakan hak monopoli
d. Melaksanakan ekstirpasi
d.
Berkembangnya politik merkantisme, kapitalisme dan
revolusi industri di Negara Barat
5.Runtuhnya
VOC
Pada pertengahan abad ke-18 VOC
mengalami kemunduran, karena beberapa sebab sehingga dibubarkan.
a.
VOC memiliki hutang sebesar 136,7 juta gulden
b.
Mundurnya perokonomian di sebabkan negeri Belanda
menjadi anggota koalisi untuk menghadapi pemerintah Napoleon Bonaparte di
Prancis
6.Pemerintah
Hindia-Belanda
a.
Pejabat tinggi yang memegang pemerintahan atas
wilayah Indonesia adalah Gubernur Jenderal
b. Pelaksanaan sistem taman paksa
c. Adanya sistem sewa tanah di Indonesia
d. Juga melaksanakan Islamologi dan Idologi
D. Kebijakan Pemerintah Kolonial di Indonesia pada Abad
ke-19
1. sistem pemerintahan kolonial
Hindia-Belanda dibawah Gubernur Jenderal Deandels
Kedatangan
Deandels di Indonesia sebagai gubernur Jendral adalah untuk mempertahankan
pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris dan memperbaiki keadaan tanah
jajahan. Kebijakan Deandels dalam usaha mempertahankan pulau Jawa dari serangan
Inggris, antara lain :
1.
Membuat jalan raya dari Anyer
sampai Panarukan
2.
Mendirikan benteng-benteng
pertahanan
3.
Membangun pangkalan angkatan laut
di Merak dan Ujung Kulon
4.
Memperkuat pasukan yang
beranggotakan orang Indonesia
5.
Mendirikan pabrik senjata di
Semarang dan Surabaya
Selain dalam
bidang pertahanan dan kemiliteran, Deandels juga berusaha memperbaiki keadaan
pulau Jawa dengan cara, antara lain :
1.
Membagi pulau Jawa menjadi 9
prefektur
2.
Mengangkat para Bupati di seluruh
Jawa sebagai pegawai pemerintahan Belanda
3.
Memperbaiki gaji pegawai,
memberantas korupsi, dan memberi hukuman yang berat bagi para pegawai yang
melakukan praktik korupsi
4.
Mendirikan badan-badan pengadilan
yang sesuai dengan adat istiadat Indonesia
Karena tidak
mendapatkan bantuan dari negeri Belanda, Deandels kemudian berusaha memperoleh
biaya yang diperlukan dengan cara-cara, antara lain :
1.
Menerapkan aturan menyerahkan
sebagian hasil bumi sebagai pajak (contingenten) dan aturan penjualan paksa
hasil bumi kepada pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan (verplicht
leverantie)
2.
Mengadakan kerja paksa (rodi)
bagi penduduk Indonesia
3.
Menjual tanah-tanah luas kepada pengusaha
swasta Belanda dan Tionghoa
4.
Memperluas areal penanaman
tanaman kopi
2.
kebijakan pemerintahan kolonial Inggris
Pemerintahan Inggris di pimpin oleh
Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1811-1816). Kebijakan politik
pemerintahan Raffles berdasarkan asas-asas liberal yang menekankan kebebasan
dan persamaan manusia.
Prinsip
kebijaksanaan kolonial Raffles di Hindia-Belanda berpatokan pada tiga asas,
antara lain:
1. Segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa di
hapuskan sehingga rakyat di beri kebebasan untuk menanam tanaman yang dianggap
menguntungkan
2. Peranan para bupati sebagai pemungut pajak di hapuskan
dan mereka dijadikan bagian yang integral dari pemerintahan kolonial dengan
funsi-fungsi pemerintahan yang sesuai dengan birokrasi pemerintahan di negeri
Barat
3. Para petani yang menggarap tanah dianggap sebagai penyewa
(tenant) yang memiliki kewajiban untuk membayar sewa tanah (landrent) atau
pajak tanah
Kebijakan
ekonomi pemerintahan Raffles bertujuan untuk , antara lain:
1. Mengurangi beban kehidupan rakyat
2. Memberikan kebebasan dan kepastian hukum kepada para
petani atas tanah yang dimilikinya
3. Pemerintah memiliki pemasukan yang tetap dari sewa tanah
Ternyata
sistem sewa tanah yang di cetuskan Raffles mengalami kegagalan, antara lain
sebagai berikut:
1. Pemerintah kolonial mengalami kesulitan menentukan jumlah
pajak bagi setiap pemilik tanah
2. Pajak tanah harus dibayar dengan uang
3. Kepemilikan tanah masih bersifat tradisional
3.Pelaksanaan
Sistem Tanam Paksa di Indonesia (1830-1870)
Penjajahan Inggris di Indonesia
berakhir saat kekuasaan Kaisar Napoleon Bonaparte di Prancis pada tahun 1814.
Pada saat itu pula negeri Belanda tidak lagi dikuasai oleh bangsa-bangsa
Prancis oleh karena itu Inggris dan Belanda mengadakan perjanjian London pada
tahun 1814, yang isinya Belanda akan menerima kembali daerah jajahannya yang
dahulu diserahkan kepada Inggris dalam perjanjian Tuntang tahun 1811. Sejak
tahun 1816, pemerintah Belanda berkuasa kembali di Indonesia.
Pemerintah Belanda membentuk komisi
Jenderal untuk mengelola wilayah di Indonesia. Anggota komisi Jenderal itu
terdiri atas Elout, Buyskes, dan Van der capellen. Van der capellen memegang
peranan penting di dalam menjalankan pemerintahan kolonial di Indonesia. Salah
satu kebijakannya adalah menyewakan tanah kepada para pengusaha Eropa.
Pemerintahan Van der capellen
dianggap gagal sehingga digantikan oleh Jendral Du Bus de Gisignis. Tetapi
ternyata Du Bus de Gisignes juga gagal untuk memperoleh pemasukan
sebesar-besarnya guna menutupi kas negara yang kosong. Tahun 1830 pemerintah
Hindia-Belanda dan negeri Belanda mengalami kesulitan keuangan penyebabnya
anatara lain :
a. Pemerintah Hindia-Belanda banyak mengeluarkan biaya untuk
perang Diponegoro (1825-1830)
b. Pemerintah di negeri Belanda banyak mengeluarkan biaya
perang menghadapi pemberontakan rakyat Belgia.
Johanes van den bosch mengusulkan kepada pemerintah
Belanda agar produksi tanaman ekspor di Indonesia ditingkatkan dengan
melaksanakan Cultuur stelsel. Yang dimaksudkan untuk menolong usulan pemerintah
Belanda dan akhirnya disetujui.
Setibanya di Indonesia pada tahun 1830 program kerja ditanah jajahan van den
bosch adalah :
Ø Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapuskan karena
pelaksanaannya sangat sulit sehingga tidak banyak memberikan keuntungan.
Ø Sistem tanaman bebas diganti dengan tanaman wajib yang
sudah ditentukan oleh pemerintah Hindia-Belanda
Ø Pajak tanah harus dibayar rakyat dengan menyerahkan
sebagian hasil tanamannya kepada pemerintah Hindia-Belanda.
Ø Kerja wajib dihidupkan kembali untuk menunjang kelancaran
sistem penanaman wajib dan kepentingan Belanda lainnya.
a.
Ketentuan-ketentuan pokok dari sistem tanam paksa diatur dalam Staatblad
(Lembaga Negara) tahun 1834 No . 22.
b.
Pelaksanaan sistem tanam paksa memang kelihatan tidak menekan rakyat akan
tetapi dalam praktik ternyata pelaksanaannya seringkali menyimpang dari
ketentuan-ketentuan pokok yang telah ditetapkan sehingga rakyat banyak
dirugikan.
c.
Dampak tanam paksa adalah penderitaan bagi rakyat Indonesia yang berupa
kemiskinan rakyat, kewajiban kerja rodi yang membebani petani, pembayaran pajak
yang memberatkan petani, penurunan penduduk secara drastis akibat kelaparan
Kesengsaraan yang diderita oleh rakyat Indonesia akibat
sistem tanam paksa pada umumnya tidak diketahui oleh rakyat Belanda. Namun,
sejak tahun 1850 rakyat Belanda mulai mengetahui keadaan yang sebenarnya karena
berita mengenai tindakan sewenang-wenang pegawai pemerintah kolonial dan
penderitaan penduduk Indonesia akhirnya sampai di Belanda. Kalangan humanis dan
kapitalis mengecam diperlakukannya sistem tanam paksa di Indonesia. Kalangan
humanis menuntut agar sistem tanam paksa dihapuskan karena menindas tanah
rakyat jajahan. Tokoh yang menentangnya antara lain Baron van houvel, E.F.E.
Douwes dekker (multatuli), Fransen van der putte. Akhirnya tahun 1870 tanam
paksa secara resmi berakhir stelah dilaksanakan selama 40 tahun.
4.Sistem
Usaha Swasta (1870-1900)
Usaha kaum liberal di Negeri Belanda
yang menuntut agar Sistem Tanam Paksa dihapuskan telah berhasil pada tahun
1870. Namun, tujuan yang hendak dicapai oleh kaum liberal tidak hanya terbatas
pada penghapusan Sistem Tanam Paksa. Mereka mempunyai tujuan lebih luas dalam
bidang ekonomi, antara lain:
1. Pemerintah tidak melakukan campur tangan dalam kegiatan
ekonomi
2. Kegiatan ekonomi harus ditangani oleh pihak swasta
3. Faktor yang dapat menghambat kehidupan ekonomi masyarakat
4. Tugas negara adalah memelihara ketertiban umum dan
menegakkan hukum agar sektor ekonomi berjalan lancar
Karena
Sistem Tanam Paksa dihupaskan kaum liberal di Belanda agar pengusaha swasta
dapat mulai menanamkan modalnya di Indonesia, terutama di bidang perkebunan.
Beberapa faktor yang mendorong pemodal
swasta Belanda untuk menanamkan modalnya di Indonesia, antara lain:
1. Kemajuan industri dan perdagangan di Belanda
2. Lancarnya hubungan Indonesia-Belanda akibat dibukanya
Terusan Suez
3. Terselenggaranya Dinas Pos (1868) dan Dinas
Telegraf(1870)
4. Berlakunya Undang-undang Agraria (1870)
5.Politik
Etis
Pada akhir abad ke 19 muncul kritik
kepada pemerintah Hindia-Belanda berkaitan dengan praktik liberalismenya yang
gagal dalam memperbaiki tingkat kehidupan rakyat Indonesia. Politik etis mulai
dijalankan tahun 1900 sejalan dengan semakin meningkatnya penanaman modal asing
di Indonesia. Dalam pelaksanaannya pemerintah Belanda melaksanakan politik etis
untuk kepentingannya sendiri akan tetapi masih ada manfaat yang dapat diperoleh
bangsa Indonesia. Di bidang pendidikan, rakyat Indonesia memperoleh kesempatan
mengenyam pendidikan modern.
Sejak pemerintah kolonial
menggalakkan pendidikan dengan membuka sekolah-sekolah bagi rakyat Indonesia
pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terjadilah mobilitas sosial rakyat
Indonesia. Proses mobilitas sosial akibat pendidikan tersebut melahirkan
golongan intelektual yang mengisi berbagai jabatan dibidang birokrasi
pemerintah Hindia-Belanda dan juga mampu menduduki posisi-posisi didalam
birokrasi dan pemeritahan yang sebelumnya hanya diduduki oleh bangsa Belanda.
Lambat laun mereka menyadari kepincangan yang terjadi di Indonesia sebagai akibat
politik penjajahan. Meskipun jumlahnya masih sangat sedikit, namun golongan terpelajarlah yang akhirnya
memelopori pergerakan nasional Indonesia yang menentang penjajahan dan
memperjuangkan kemerdekaan dengan cara-cara yang modern.
By:
Rurin Irawati Faradila
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar